14. PERSONALIA KARYAWAN
Proses penyusunan
personalia
Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang
berkenaan dengan penarikan, penetapan, pemberitahuan latihan, dan pengembangan
anggota-anggota organisasi. Dalam bab ini akan dibahas bagaimana organisasi
menentukan kebutuhan sumber daya manusia sekarang dan di waktu yang akan
datang.
Kegiatan-kegiatan penyusunan personalia sangat erat
hubungannya dengan tugas-tugas kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi, sehingga
pembahasannya sering ditempatkan sebagai bagian dari fungsi pengarahan. Tetapi
fungsi ini berhubungan ert dengan fungsi pengorganisasian, dimana
pengorganisasian mempersiapkan ” kendaraan ”-nya dan peyusunan personalia
mengisi ” pengemudi ”-nya yang sesuai gengan posisi kerja yang ada. Akhirnya,
fungsi penyusunan personalia harus dilaksanakan oleh semua manajer, baik mereka
mengolah perusahan besar ataupun menjadi pemilik perusahan kecil.
PROSES
PENYUSUNAN PERSONALIA
Proses penyusunan personalia (staffing process) dapan
dipandang sebagai serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk
menjaga pemenuhan kebutuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang tepat
dalam posisi-posisi tepat dan pada waktu yang tepat. Fungsi ini dilaksanakan
dalam dua tipe lingkungan yang berbeda. Pertama, lingkungan eksternal yang
meliputi seluruh faktor di luar organisasi yang secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhinya. Kedua lingkungan internal, yang terdiri dari
unsur-unsur di dalam organisasi.
Langkah-langkah
proses ini mencakup:
1. perencanaan sumber daya manusia,
yang dirancang untuk menjamin keajegan dan pemenuhan kebutuhan personalia
organisasi.
2. Penarikan, yang berhubungan
dengan pengadaan calon-calon personalia segaris dengan rencana sumber daya
manusia.
3. Seleksi, mencakup penilaian dan
pemilihan di antara calon-calon personalia.
4. Pengenalan dan orientasi, yang
dirancang untuk membantu individu-individu yang terpilih menyesuaikan diri
dengan lancar dalam organisasi.
5. Latihan dan pengembangan
Perencanaan sumber
daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah
proses analisis dan identifikasi yang
dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga
organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai
tujuannya.[1] Selain
itu, pentingnya diadakan perencanaan sumber daya manusia ialah organisasi akan
memiliki gambaran yang jelas akan masa depan, serta
mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga
kerja yang diperlukan.
- Harus mengetahui secara jelas masalah yang direncanakannya.
- Harus mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM dalam organisasi tersebut secara lengkap.
- Mempunyai pengalaman luas tentang analisis pekerjaan (job analysis), kondisi organisasi, dan persediaan SDM.
- Harus mampu membaca situasi SDM saat ini dan masa mendatang.
- Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
- Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan pemerintah, khususnya yang menyangkut tenaga kerja.
Langkah untuk sebuah perecanaan SDM yang baik, diperlukan tahapan-tahapan atau langkah dasar yang harus ditempuh:
- Mampu menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM.
- Mengumpulkan data dan informasi yang lengkap mengenai SDM.
- Mengelompokkan data dan informasi tersebut, kemudian menganalisisnya.
- Menetapkan beberapa alternatif yang kira-kira sanggup ditempuh.
- Memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
- Menginformasikan rencana terpilih kepada para karyawan agar direalisasikan.
Penarikan dan
seleksi karyawan
Setelah menetukan kebutuhan personalia organisasi, langkah selanjutnya adalah penarikan karyawan dari sumber internal dan eksternal perusahaan tersebut. Lalu menyeleksi para calon karyawan yang tersedia dari hasil penarikan.
Penarikan Personalia
Rekruitmen berhubungan derngan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi, termasuk dengan jabatan – jabatan yang tersedia.Metode yang digunakan untuk menarik personalia beragam, dalam industry yang berbeda dan lokasi yang berbeda. Banyak manajer pasif, hanya menunggu pelamar dan ada pula yang menggunakan pendekatan agresif. Metode yang biasa digunakan adalah pengiklanan, penggunaan tenaga honorer, rekomendasi dari karyawan yang bekerja,penarikan melalui lembaga – lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan komputer.
Seleksi Personalia
Seleksi adalah pemilihan seseorang tertentu dari beberapa kelompok potensial untuk melaksanakan jabatan tertentu. Secara teori, seleksi tampak sederhana. Manajemen memutuskan kemampuan individu untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif. Lalu Manajer melihat prestasi pelamar di masa lampau dan memilih individu yang memenuhi persyaratan suatu jabatan. Tapi dalam prakteknya, seleksi adalah bagian yang sangat rumit. Prestasi masa lampau merupakan penunjuk terbaik di masa depan. Yang telah dilakukan di masa lalu (pengalaman kerja, nilai saat sekolah, kegiatan ekstrakurikuler) adalah unsur yang paling tepat tentang apa yang akan dilakukan kemudian. Pemilihan karyawan “tepat” untuk jabatan yang sesuai sangat membantu kemajuan organisasi.
Setelah menetukan kebutuhan personalia organisasi, langkah selanjutnya adalah penarikan karyawan dari sumber internal dan eksternal perusahaan tersebut. Lalu menyeleksi para calon karyawan yang tersedia dari hasil penarikan.
Penarikan Personalia
Rekruitmen berhubungan derngan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi, termasuk dengan jabatan – jabatan yang tersedia.Metode yang digunakan untuk menarik personalia beragam, dalam industry yang berbeda dan lokasi yang berbeda. Banyak manajer pasif, hanya menunggu pelamar dan ada pula yang menggunakan pendekatan agresif. Metode yang biasa digunakan adalah pengiklanan, penggunaan tenaga honorer, rekomendasi dari karyawan yang bekerja,penarikan melalui lembaga – lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan komputer.
Seleksi Personalia
Seleksi adalah pemilihan seseorang tertentu dari beberapa kelompok potensial untuk melaksanakan jabatan tertentu. Secara teori, seleksi tampak sederhana. Manajemen memutuskan kemampuan individu untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif. Lalu Manajer melihat prestasi pelamar di masa lampau dan memilih individu yang memenuhi persyaratan suatu jabatan. Tapi dalam prakteknya, seleksi adalah bagian yang sangat rumit. Prestasi masa lampau merupakan penunjuk terbaik di masa depan. Yang telah dilakukan di masa lalu (pengalaman kerja, nilai saat sekolah, kegiatan ekstrakurikuler) adalah unsur yang paling tepat tentang apa yang akan dilakukan kemudian. Pemilihan karyawan “tepat” untuk jabatan yang sesuai sangat membantu kemajuan organisasi.
Prosedur seleksi adalah berbagai prosedur untuk
membandingkan pelamar dengan syarat jabatan yang tersedia. Langkah – langkah
yang biasa digunakan dalam seleksi adalah :
1. Wawancara pendahuluan
2. Pengumpulan data pribadi
3. Pengujian
4. Wawancara yang lebih mendalam
5. Pemeriksaan referensi prestasi
6. Pemeriksaan kesehatan
7. Keputusan pribadi8. Orientasi jabatan
1. Wawancara pendahuluan
2. Pengumpulan data pribadi
3. Pengujian
4. Wawancara yang lebih mendalam
5. Pemeriksaan referensi prestasi
6. Pemeriksaan kesehatan
7. Keputusan pribadi8. Orientasi jabatan
Latihan dan
pengembangan karyawan
Para karyawan baru biasanya telah mempunyai kecakapan dan ketrampilan dasar yang dibutuhkan.Mereka adalah produk dari suatu system pendidikan dan mempunyai pengalaman yang diperoleh dari organisasi lain.Bahkan para karyawan yang sudah berpengalaman pun perlu belajar dan menyesuaikan dengan organisasi orang-orangnya,kebijaksanaanya,dan prosedur-prosedurnnya.Meskipun program orientasi serta latihan pengembangan memakan waktu dan dana,hampir semua organisasi melaksanakanya,dan menyebut biaya-biaya untuk berbagi program tersebutsebagai investasi SDM.
Ada dua tujuan utama program latihan dan pengembangan karyawan.Pertama,latihan dan pengembangan dilakukan untuk menutup “gap”antara kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan.kedua,program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisien dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran krrja yang telah ditetapkan.meskipun usaha-usaha ini memakan waktu dan mahal,akan tetapi mengurangi tenaga kerja dan membuat karyawan menjadi produktif.dan membantu mereka dalam menghindarkan diri dari keusangan dan melaksanakan pekerjaan lebih baik.
Pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan (training) dimaksudkan untuk memprbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Latihan menyiapkan para karyawan untuk melakukan pekerjaan –pekerjaan sekarang. Bila manajemen ingin menyiapkan para karyawan untuk memegang tanggung jawab pekerjaan diwaktu yang akan datang, kegiatan ini disebut pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan (development) mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuaan, sikap daan sifat-sifat kepribadiaan. Kegiatan latihan daan pengembangan biasanyaa menjadi tanggung jawab department personalia.
PROGRAM ORIENTASI
Program – program orientasi, memperkenalkan para karyawan baru dengan peranan atau keduduka mereka, dengan organisasi dan dengan para karyawan lain.
Pemberian
kompensasi kepada karyawan
Pengaruh Pemberian Kompensasi
Terhadap Produktivitas Karyawan
Sejak dahulu kita sudah mengenal adanya berbagai bentuk
penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya. Hubungan antara
karyawan dan perusahaan pada dasarnya adalah hubungan timbalik balik. Disatu
sisi, karyawan yang bekerja pada sebuah perusahaan mempunyai kewajiban untuk
memberikan segala yang ia miliki untuk perusahaan, misalnya saja pengetahuan
dan ide-ide cemerlang yang dapat membuat perusahaan menjadi lebih maju dan
berkembang. Disisi lain, perusahaan juga mempunyai kewajiban terhadap
karyawannya. Salah satu kewajiban perusahaan adalah memberikan penghargaan
kepada karyawan atas apa yang telah diberikan karyawan tersebut kepada
perusahaan.
Ada berbagai bentuk
penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, mulai dari hal yang
sangat sederhana, misalnya saja senyuman dan pujian, sampai yang berbentuk
uang, misalnya kenaikan gaji, bonus, atau tunjangan-tunjangan lain yang
bersifat finansial. Selain sebagai sebuah bentuk penghargaan yang diberikan
perusahaan kepada karyawannya, pemberian penghargaan ini dimaksudkan untuk
memberikan motivasi kepada karyawan agar mereka merasa nyaman dan lebih
produktif dalam bekerja. Namun, pada kenyataan yang kita jumpai dalam kehidupan
nyata, tidak semua penghargaan mempunyai pengaruh yang sama dalam memotivasi
setiap karyawan. Misalnya saja ada karyawan yang merasa senang hanya dengan
diberikan senyuman dan pujian. Tetapi, tidak sedikit karyawan yang menuntut
diberikan penghargaan yang lebih dari sekedar senyuman dan pujian. Karena
menurut mereka ada hal yang lebih penting lagi, misalnya pemberian bonus atau
peningkatan tunjangan kesehatan bagi karyawan dan anggota keluarganya.
Setiap karyawan pasti
menginginkan suatu bentuk penghargaan yang lebih bersifat riil. Bukan hanya sebuah
senyuman atau pujian semata. Karena mereka menginginkan sesuatu yang dapat
dirasakan manfaatnya. Salah satu bentuk penghargaan yang dapat benar-benar
dirasakan oleh karyawan adalah penghargaan dalam bentuk tunjangan kesehatan.
Sehingga dalam hal ini manajer SDM perlu berhati-hati dalam mengambil sebuah
keputusan dalam pemberian penghargaan kepada karyawannya. Untuk itu, informasi
mengenai bentuk-bentuk penghargaan sangat dibutuhkan agar tidak terjadi
kesalahan yang berakibat fatal bagi kelangsungan perusahaan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar