17. PENGORGANISASIAN
MASYARAKAT
Pengertian
pengorganisasian
1. Pengorganisasian adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui man orang-orang dibawah pengarahan menajer
mengejar tujuan bersama (DASAR-DASAR ORGANISASI, STONER)2. Pengorganisasian adalah suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (ENSIK LOPEDIA INDONESIA, JAKARTA 1990)
3. Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam manajemen. (KUMPULAN ARTIKEL, VIVIT ARDYANSAH)
4. Pengorganisasian adalah Bentuk sebuah perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
5. Pengorganisasian adalah sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan tertentu (KAMUS KATA, SOURCE DAN RISELAINER)
6. Pengorganisasian merupakan proses menciptakan hubungan-hubungan antar komponen-komponen organisasi dengan tujuan agar segala kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi.
7. Siagian (1983)Pengorganisasianadalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tugas,kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatuorganisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telahditetapkan.
8. Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
9. Pengorganisasian adalah sesuatu yang digambarkan sebagai sesuatu yang tersentralisasi dan berisi tugas-tugas yang sangat terspesialisasikan (KAMUS KATA BAHASA INDONESIA, T. HANI HANDOKO)
10. Pengorganisasian adalah merupakan kegiatan merancang dan merumuskan struktur (KAMUS LENGKAP BAHASA INDONESIA)
Masyarakat merupakan suatu kumpulan keluarga-keluarga
dan perorangan-perorangan di suatu wilayah,
yang tertata secara baik dan benar-benar saling berdekatan dengan unsur-unsur
kehidupan umum, yang ditunjukkan dalam sikap, budaya/adat, kebiasaan, dan
bahasa.
Suatu masyarakat
mempunyai ciri-ciri berikut:
(a) mempunyai
nilai-nilai umum yang diakui bersama;
(b) mempunyai batasan
hubungan normatif;
(c) saling
membutuhkan;
(d) mengenal
pemilikan;
(e) mempunyai
pembagian peran (tingkatan-tingkatan); dan
(f) mencakup suatu wilayah tertentu.
Masyarakat, termasuk masyarakat pesisir, terdiri dari berbagai macam latar belakang seperti mata pencarian, tingkat penghasilan, pendidikan, dan sebagainya. Tujuan hidup setiap orang pun berbeda-beda. Namun demikian, mestinya setiap orang ingin agar taraf hidup keluarganya meningkat dari waktu ke waktu. Hanya mungkin belum tahu apa yang harus diperbuat selain apa yang sudah dijalani selama ini.
Boleh jadi sebagian anggota masyarakat mempunyai latar belakang mata
pencarian yang sama, permasalahan yang dihadapi sama, dan bahkan nasib yang
sama. Namun mereka bekerja sendiri-sendiri dan menghadapi masalah
sendiri-sendiri pula. Apalah daya, nasib hampir tidak berubah dari dulu sampai
sekarang. Oleh karena itu, para anggota masyarakat yang mempunyai kesamaan
latar belakang dan tujuan tersebut perlu berhimpun dalam suatu wadah; wadah
yang bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan
bersama. Wadah ini
berupa organisasi masyarakat. Dengan berhimpun dalam wadah tersebut, para
anggota dapat sering melakukan silaturahmi, kemudian dapat saling tukar
informasi dan pengalaman.
Dengan demikian, mereka dapat melahirkan gagasan-gagasan baru dan secara
tidak disadari, mereka membangun jaringan kerjasama. Ini berarti bahwa
organisasi masyarakat merupakan sarana untuk pemberdayaan masyarakat. Bentuk dan
namanya dapat saja beraneka ragam, misalnya kelompok usaha bersama pemindang
ikan, perkumpulan pengolah ikan asap, koperasi serba usaha pengolah ikan,
himpunan nelayan, serikat nelayan, dan semacamnya. Anggota kelompok perlu
menyepakati aturan bersama demi kelancaran usaha atau kegiatan bersama dan
memperoleh keuntungan bersama.
Secara umum, berbagai jenis organisasi masyarakat yang ada dapat dirangkum
dalam tiga kelompok, yaitu:
(a) memperjuangkan
kepentingan ekonomi, yaitu langsung berhubungan dengan kepentingan usaha para
anggotanya (misalnya kelompok usaha bersama/KUB, koperasi, lembaga keuangan
mikro);
(b)memperjuangkan
kepentingan anggota yang senasib atau bertujuan sama (misalnya himpunan/serikat
nelayan, perkumpulan wanita nelayan); dan
(c) memperjuangkan
kelestarian sumberdaya alam (kelompok pelestari terumbu karang, kelompok
masyarakat pengawas bakau, kelompok pengawas daerah perlindungan laut, himpunan
pecinta laut bersih).
Sebenarnya, tujuan akhir kelompok (b) dan (c) sama dengan kelompok (a), yaitu
untuk kepentingan ekonomi juga.
Tujuan jangka panjang
pengorganisasian masyarakat ialah:
(a) meningkatkan
peran-serta masyarakat dalam kegiatan sosial-ekonomi;
(b) membentuk dan
memperkuat organisasi-organisasi masyarakat dalam memanfaatkan dan mengelola
sumberdaya alam;
(c) meningkatkan
pendapatan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan peluang
mata pencarian sampingan dan pengganti secara berkelanjutan;
(d) mengembangkan
keterampilan dan kemampuan swadaya masyarakat melalui organisasi mereka;
(e) meningkatkan
kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melindungi dan memulihkan sumberdaya
alam; dan
(f) menggali dan
mengembangkan teknologi terapan, tepatguna, murah, dan menggunakan bahan yang
dapat dengan mudah diperoleh dari daerah setempat.
Dalam setiap organisasi diperlukan pengurus, yaitu sebagian diantara
anggota yang diberi kepercayaan berdasarkan kesepakatan para anggota untuk
menjalankan kegiatan organisasi selama masa bakti tertentu. Susunan pengurus
ialah ketua yang dipilih oleh seluruh anggota, sekretaris dan bendahara yang
ditunjuk oleh ketua ataupun dipilih oleh anggota (yang tergantung pada
kesepakatan anggota), dan boleh saja tambahan jabatan lainnya sesuai dengan
kebutuhan setempat, misalnya wakil ketua, ketua seksi, dan seterusnya.
Siapa bertanggung jawab kepada siapa dinyatakan pada bagan organisasi yang
diperjelas dalam rincian tugas setiap jabatan pengurus. Dalam hal organisasi
masyarakat yang berkecimpung dalam kegiatan riil, misalnya kelompok usaha
bersama atau kelompok pelestari sumberdaya perikanan, jumlah anggota organisasi
biasanya dibatasi antara 20 hingga 30 orang agar berhasilguna. Maksudnya,
seluruh anggota dapat terlibat bersama-sama.
Organisasi tersebut harus menetapkan sekretariat sebagai tempat pertemuan
dan guna memudahkan pihak luar organisasi apabila perlu menghubungi pengurus.
Para anggota perlu menyepakati nama organisasi mereka dan papan nama organisasi
perlu dipasang di depan sekretariat. Organisasi perlu menjalankan administrasi,
misalnya mencatat surat keluar/ masuk, menyimpan dokumen (termasuk risalah
pertemuan), informasi mengenai usaha anggota, mencatat penerimaan dan
pengeluaran keuangan organisasi, dan semacamnya. Apabila dikehendaki, kartu
anggota dapat diterbitkan. Organisasi masyarakat membutuhkan pengakuan,
misalnya pengesahan oleh Kepala Desa (misalnya kelompok masyarakat pengawas
bakau), berbadan hukum yang diterbitkan oleh Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil-Menengah Kabupaten/Kota (misalnya koperasi perikanan), pengukuhan oleh
Bupati (misalnya kelompok pengelola bakau), dan sebagainya. Sejauh mana
pengakuan tersebut tergantung pada tahap kemajuan organisasi masyarakat dan apa
manfaat pengakuan tersebut.
Setiap organisasi harus menetapkan kapan saja rapat berkala sebagai sarana
demokratis untuk antara lain membicarakan rencana kerja, mengatasi masalah yang
timbul, dan menetapkan keputusan. Jenis rapat berkala di luar rapat pengurus
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan antara lain ialah:
(1) rapat pengurus
bulanan,
(2) rapat anggota
tahunan, dan
(3) rapat lengkap
anggota (untuk menilai laporan pertanggungjawaban pengurus dan memilih pengurus
masa bakti berikutnya). Segala ketentuan/peraturan dalam organisasi masyarakat
perlu dirumuskan dalam Anggaran Dasar (berisi ketentuan pokok) dan Anggaran Rumah
Tangga (berisi penjelasan ketentuan dalam Anggaran Dasar).
Teori-teori organisasi
Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi
menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
orang-orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja
mereka.
Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.
Evolusi Teori Organisasi Terdiri atas :
-Teori Klasik Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman Teori manajemen Ilmiah oleh Fredrick Winslow Taylor (AmerikaTeori ) administrative (prinsif-prinsif organisasi) oleh Henry Fayol (Prancis).
-Teori Organisasi dan Manajemen Neo Klasik
-Teori modern
-Teori organisasi dan manajemen Jepang
Lima Golongan Teori Organisasi Modern (Prajudi Atmosudirdjo):
-Teori organisasi klasik;
-Teori organisasi hubungan antar manusia
-Teori proses;
-Teori prilaku;
-Teori Sistema.
Empat Macam Teori Organisasi (Amitai Etzioni) :
-Teori klasik (Scientific management);
-Aliran hubungan manusia (human relations);
-Sistem pendekatan struktural;
-Teori pembuatan keputusan
Sembilan Macam Teori Organisasi (Wursanto, 2003:260-274)
-Teori organisasi klasik;
-Teori organisasi birokrasi;
-Teori organisasi human relations;
-Teori organisasi perilaku;
-Teori organisasi proses;
-Teori organisasi kepemimpinan;
-Teori organisasi fungsi;
-Teori organisasi pembuatan keputusan;
-Teori organisasi kontingensi
Delapan Pendekatan Teori Organisasi (Harold Koontz dan Cyrill o’Donnell)
-Pendekatan pengalaman atau kasus (the empirical, or case approach);
-Pendekatan prilaku antar pribadi (the interpersonal behavior approach);
-Pendekatan perilaku kelompok (the group behavior approach);
-Pendekatan kerjasama sistem social (the cooperative social system approach);
-Pendekatan sistem teknik sosial (the sociotechnical system approach);
-Pendekatan teori keputusan (the decision theory-center approach);
-Pendekatan pusat komunikasi (the communication-center approach);
-Pendekatan operasi (the operational approach).
Teori Organisasi :
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisonal)
a. Teori Birokrasi.
b. Teori Administrasi.
c. Manajemen Ilmiah.
2. Teori Neoklasik (Teori hubungan antar manusiawi)
Menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan.
3. Teori Organisasi Modern
Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan.
Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat.
Evolusi Teori Organisasi Terdiri atas :
-Teori Klasik Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman Teori manajemen Ilmiah oleh Fredrick Winslow Taylor (AmerikaTeori ) administrative (prinsif-prinsif organisasi) oleh Henry Fayol (Prancis).
-Teori Organisasi dan Manajemen Neo Klasik
-Teori modern
-Teori organisasi dan manajemen Jepang
Lima Golongan Teori Organisasi Modern (Prajudi Atmosudirdjo):
-Teori organisasi klasik;
-Teori organisasi hubungan antar manusia
-Teori proses;
-Teori prilaku;
-Teori Sistema.
Empat Macam Teori Organisasi (Amitai Etzioni) :
-Teori klasik (Scientific management);
-Aliran hubungan manusia (human relations);
-Sistem pendekatan struktural;
-Teori pembuatan keputusan
Sembilan Macam Teori Organisasi (Wursanto, 2003:260-274)
-Teori organisasi klasik;
-Teori organisasi birokrasi;
-Teori organisasi human relations;
-Teori organisasi perilaku;
-Teori organisasi proses;
-Teori organisasi kepemimpinan;
-Teori organisasi fungsi;
-Teori organisasi pembuatan keputusan;
-Teori organisasi kontingensi
Delapan Pendekatan Teori Organisasi (Harold Koontz dan Cyrill o’Donnell)
-Pendekatan pengalaman atau kasus (the empirical, or case approach);
-Pendekatan prilaku antar pribadi (the interpersonal behavior approach);
-Pendekatan perilaku kelompok (the group behavior approach);
-Pendekatan kerjasama sistem social (the cooperative social system approach);
-Pendekatan sistem teknik sosial (the sociotechnical system approach);
-Pendekatan teori keputusan (the decision theory-center approach);
-Pendekatan pusat komunikasi (the communication-center approach);
-Pendekatan operasi (the operational approach).
Teori Organisasi :
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisonal)
a. Teori Birokrasi.
b. Teori Administrasi.
c. Manajemen Ilmiah.
2. Teori Neoklasik (Teori hubungan antar manusiawi)
Menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan.
3. Teori Organisasi Modern
Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan.
Pembagian kerja
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga
pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the
right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional
subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
Bentuk-bentuk
organisasi
BENTUK-BENTUK ORGANISASI
a. Bentuk Organisasi Garis
b. Bentuk Organisasi Fungsional
c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf
d. Bentuk Organisasi fungsional dan Staf
Organisasi Garis
Oleh Henry Fayol (Paris)
Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi.
Kelebihan
a. kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan
b. proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.
Kekurangan
a. jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh
b. ada kecendrungan bertindak otokratis
c. kesempatan berkembang terbatas
Organisasi Fungsional
Oleh F.W. Taylor.
Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberik komando sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Kebaikan
a. Pembagian tugas jelas
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal
c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya.
Keburukan
a. Spesialilsasi menyebabkan susah “tour of duty”
b. Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi.
Organisasi Garis dan Staf
Oleh Harrington Emerson
Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.
Kebaikan
a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun.
b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.
c. Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.
Keburukan
a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi
a. Bentuk Organisasi Garis
b. Bentuk Organisasi Fungsional
c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf
d. Bentuk Organisasi fungsional dan Staf
Organisasi Garis
Oleh Henry Fayol (Paris)
Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi.
Kelebihan
a. kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan
b. proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.
Kekurangan
a. jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh
b. ada kecendrungan bertindak otokratis
c. kesempatan berkembang terbatas
Organisasi Fungsional
Oleh F.W. Taylor.
Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberik komando sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Kebaikan
a. Pembagian tugas jelas
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal
c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya.
Keburukan
a. Spesialilsasi menyebabkan susah “tour of duty”
b. Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi.
Organisasi Garis dan Staf
Oleh Harrington Emerson
Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.
Kebaikan
a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun.
b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.
c. Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.
Keburukan
a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi
Organisasi Staf dan Fungsional
Merupakan kombinasi organisasi staf dan funsional, memiliki kekurangan dan kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional.
PRINSIP ORGANISASI
a. Perumusan Tujuan dengan Jelas
- Sebagai pedoman kearah mana organisasi akan dibawa
- Landasan bagi organisasi yang bersangkutan
- Menentukan macam aktifitas yang akan dilakukan
- Menentukan program prosedur, KISS ME
(Koordinasi, Integrasi,Simplikasi, Sinkronisasi, dan Mekanisasi)
b. Pembagian Kerja
c. Delegasi Kekuasaan
d. Rentang Kekuasaan
e. Tingkat-tingkat Pengawasan
f. Kesatuan Perintah dan Tanggung jawab
Departementasi
Departementasi Fungsional
Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan.
Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan.
Kebaikan :
1. Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan
kedudukan fungsi-fungsi utama.
2.
Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
3.
Memusatkan keahlian organisasi.
4.
Memungkinkan pengawasan manajemen puncak
5.
Tugasnya jelas
6.
Pengetahuan yang dibutuhkan tidak banyak
7.
Hanya membutuhkan manajer saja yang harus berwawasan luas
8.
Mudah dijelaskan pada anggota bila ada persoalan
Kelemahan :
1.
Menciptakan konflik antar fungsi.
2.
Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.
3.
Umpan balik yang lambat.
4.
Memusatkan pada kepentingan tugasnya.
5.
Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
6.
Kejenuhan akibat monotonnya aktivitas
7.
Komunikasi antar area tidak lancar terutama bila ada problem
8.
Individu dalam bekerja hanya memperhatikan struktur hierarki
Departementasi Divisional
Departementasi divisional, departemen perusahaan besar yang berupa bisnis
terpisah; mungkin ditujukan untuk membuat dan menjual produk spesifik atau
melayani pasar spesifik.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
a.
Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
b.
Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar, tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar, tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
Kebaikan :
1.
Semua
kegiatan, ketrampilan, keahlian untuk memproduksi dan
memasarkan dikelompokan menjadi satu dibawah seorang
kepala.
2.
Semua kegiatan
mudah untuk dikoordinasidan prestasi kerja terpelihara.
3.
Kualitas dan
kecepatan membuat keputusan meningkat.
4.
Menempatkan
pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan
lingkungan divisi yang khas
lingkungan divisi yang khas
5.
Merumuskan tanggung – jawab dengan jelas dan
perhatian
dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
6.
Membebaskan para kepala eksekutif dalam
pembuatan keputusan strategi lebih luas.
7.
Cocok untuk
lingkungan yang cepat berubah.
8.
Mempertahankan
spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.
Kelemahan :
1.
Berkembangnya persaingan disfungsional potensial atas sumber daya
perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
2.
Seberapa besar delegasi wewenang diberikan.
3.
Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi
biaya overhead perusahaan.
biaya overhead perusahaan.
4.
Menimbulkan konsistensi kebijaksanaan antar divisi.
5.
Masalah duplikasi sumber daya dan perlatan yang tidak perlu
6.
Masing-masing divisi bisa menghadapi problem yang sama sehingga
terjadi pengulangan dalam pengatasannya
terjadi pengulangan dalam pengatasannya
7.
Target divisi bisa mengalahkan target organisasi
8.
Konflik antar divisi bisa terjadi, bila terjadi problem organisasi, maka
membutuhkan orang yang sangat ahli dan menguasai banyak hal
membutuhkan orang yang sangat ahli dan menguasai banyak hal
Organisasi Proyek Matriks
Organisasi proyek matriks merupakan suatu organisasi proyek yang melekat
pada divisi fungsional suatu organisasi induk. Pada dasarnya organisasi ini
merupakan penggabungan kelebihan yang terdapat dalam organisasi fungsional dan
organisasi proyek khusus.
Beberapa kelebihan yang terdapat dalam bentuk organisasi ini yaitu manajer
proyek bertanggung jawab penuh kepada proyek, permasalahan yang terjadi dapat
segera ditindaklanjuti, lebih efisien karena menggunakan sumber daya maupun
tenaga ahli yang dimiliki pada beberapa proyek sekaligus serta para personil
dapat kembali ke organisasi induk semula apabila proyek telah selesai.
Adapun beberapa kekurangan yang terdapat dalam bentuk organisasi proyek ini
antara lain manajer proyek tidak dapat mengambil keputusan mengenai pelaksanaan
pekerjaan dan kebutuhan personil karena keputusan tersebut merupakan wewenang
dari pada departemen
lain, terdapat
tingkat ketergantungan yang tinggi antara proyek dan organisasi lain pendukung
proyek serta terdapat dua jalur pelaporan bagi personil proyek karena personil
proyek berada dibahwah komando pimpinan proyek dan departemen fungsional.
Kebaikan :
1. Memaksimumkan efisiensi penggunaan manajer
fungsional.
2. Mengembangkan ketrampilan dan kreatifitas
karyawan serta fleksibilitas
kepada organisasi.
kepada organisasi.
3. Melibatkan motivasi dan menantang karyawan
serta memperluas
pandangan manajemen terhadap masalah strategi perusahaan yang akhirnya
membebaskan manajemen puncak untuk perencanaan.
pandangan manajemen terhadap masalah strategi perusahaan yang akhirnya
membebaskan manajemen puncak untuk perencanaan.
4. Menstimulasi kerja sama antar disiplin dan
mempermudah kegiatan perusahaan
dan orientasi proyek.
dan orientasi proyek.
5. Mampu mengombinasi kelebihan pola
fungsional dan divisional
6. Menekankan pada teknik dan pasar
7. Memerlukan sejumlah manager yang mampu
menangani personil bidang teknik
dan pemasaran
dan pemasaran
Kelemahan :
1. Adanya pertanggungjawaban ganda dan
kebijaksanaan yang kontradiktif
2. Memerlukan koordinasi vertikal dan
horisontal.
3. Memerlukan lebih banyak ketrampilan antar
pribadi.
4. Menimbulkan resiko timbulnya perasaan
anarki.
5. Sangat mahal untuk di implementasikan.
6. Mendorong pertentangan kekuasaan dan lebih
mengarah perdebatan daripada kegiatan.
7. Sangat mahal
8. Kesatuan komando bisa hilang karena
individu memiliki lebih dari satu supervisor
Sumber :
Casinos Near Casinos Near Harrah's Cherokee - Mapyro
BalasHapusA map showing casinos and other 강릉 출장안마 gaming facilities 군산 출장안마 located 오산 출장안마 near Harrah's 당진 출장샵 Cherokee Casino, located 수원 출장안마 in North Carolina at 3075 Highway 50,
joya shoes 038c6iguki207 outdoor,INSOLES,Joya Shoe Care,walking,fashion sneaker,boots joya shoes 664z0pnygf550
BalasHapus